Murid PAUD Dicabuli Oknum Guru
Kekerasan seksual terhadap anak kembali terjadi di lingkungan pendidikan. Kali ini dialami bocah laki-laki berinisial L (3,5 tahun) yang bersekolah di sebuah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Ironisnya, perbuatan tersebut diduga dilakukan seorang guru perempuan berinisial S.
Dia kesakitan kalau dibersihkan setelah buang air besar
Kejadian ini terungkap setelah L bercerita kepada ibunya B kalau anusnya telah dicolok dengan tangan oleh sang guru perempuan tersebut. "Dia kesakitan kalau dibersihkan setelah buang air besar," kata ibu korban saat melapor ke Polda Metro Jaya, Selasa (13/5).
Menurut B, kekerasan seksual yang diterima putranya tersebut terjadi saat sedang mengikuti kegiatan menari di sekolahnya. Pasca kejadian itu ia pun kemudian melakukan pemeriksaan di RSCM dan ditemukan kalau anus anaknya terluka akibat kekerasan benda tumpul.
Remaja Penderita Tuna Rungu Diduga Cabuli 9 BocahMendapati hal tersebut, dia langsung menghubungi pihak sekolah. Namun, pihak sekolah justru membantahnya. Mendapat bantahan tersebut, dirinya kemudian mencari informasi terkait guru yang mengajar putranya. "Saya akhirnya mendapat foto-foto guru yang mengajar anak saya, dari tiga foto anak saya menunjuk satu orang yang bernama miss S," tuturnya.
Ia mengaku, perubahan anaknya tersebut sudah terjadi sejak enam bulan lalu yang selalu mengeluh sakit. Bahkan sejak tiga bulan lalu sang anak tidak mau memakai celana karena sakit dan tidak mau sekolah lagi.
Pengacara keluarga korban Muhammad Yahya Rasyid menegaskan, dengan adanya laporan ini
pihaknya berharap pelaku segera ditangkap dan diketahui motifnya melakukan perbuatan tersebut. "Klien saya bayar setiap bulannya itu Rp 2 juta, dan ini cukup mahal untuk sekelas PAUD. Karena dipikir dengan membayar mahal bisa merasa aman dan nyaman, namun kenyataannya malah rusak," ucapnya.Terkait laporan itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menegaskan, saat ini laporannya masih diproses. "Laporannya baru kami terima dan masih diproses. Seandainya memang terbukti akan kita lanjutkan dan menangkap pelakunya," tandasnya.